Lautan menutupi lebih dari 70% permukaan bumi dan merupakan rumah bagi berbagai macam kehidupan, dari yang terkecil seperti plankton hingga yang terbesar seperti Paus Biru. Siklus air laut, termasuk fenomena pasang surut, memainkan peran penting dalam ekosistem laut dan kehidupan manusia.
Pasang surut adalah fenomena naik turunnya permukaan air laut yang disebabkan oleh gravitasi bulan dan matahari. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi biota laut seperti terumbu karang dan cumi-cumi, tetapi juga kegiatan manusia seperti nelayan dan pelayaran.
Terumbu karang, sering disebut sebagai hutan hujan laut, adalah rumah bagi ribuan spesies laut. Mereka sangat sensitif terhadap perubahan suhu air dan tingkat pasang surut. Sementara itu, Paus Biru, mamalia terbesar di bumi, bermigrasi ribuan kilometer setiap tahunnya, mengikuti arus laut dan suhu air yang sesuai.
Kegiatan manusia di laut, seperti nelayan dan olahraga air, sangat dipengaruhi oleh kondisi laut. Nelayan tradisional sering memanfaatkan pengetahuan tentang pasang surut untuk menentukan waktu terbaik melaut. Di sisi lain, olahraga air seperti surfing sangat bergantung pada ombak yang dihasilkan oleh angin dan pasang surut.
Fenomena laut lainnya, seperti arus dan ombak, juga memainkan peran penting dalam siklus air laut. Arus laut membantu mendistribusikan panas di seluruh bumi, sementara ombak tidak hanya penting bagi ekosistem pantai tetapi juga bagi olahraga air.
Dengan memahami siklus air laut dan fenomena yang terkait, kita dapat lebih menghargai keindahan dan kompleksitas laut serta pentingnya menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.